Monday, November 24, 2008

REUNI SMA (setelah hampir 1/4 abad)

Surabaya, 24 Nov-2008, 23 tahun berpisah, bukan waktu yang pendek untuk bisa ingat satu persatu teman sekolah yang lama tidak bertemu dan lama berpisah. Hari itu Minggu, 23 Nov 2008 kita berkumpul dengan niat yang menggebu, ingin bertemu teman-2 lama. Dalam sebuah acara yang dikemas dalam kesederhanaan dengan tema “Temu Kangen Alumni Angkatan-I SMAN-13 Surabaya” aku datangi disiang itu.
Aku bersama istriku datang setelah setengah jam acara dimulai, memasuki ruang pertemuan yang cukup ramai oleh teman-2 yang sudah datang duluan. Dengan memercingkan mata, sambil memeras ingatan, memandang wajah demi wajah, dan alhamdulillah didada mereka sudah tertempel nama, cukup membantu daya ingat yang sudah mulai tumpul ini.
Lega rasanya, setengah jam mata berkeliaran dan ingatan bekerja bagai roda pedati akhirnya aku sudah bisa mengingat semua teman-teman yang hadir.

Disana pertemuan didominasi pembicaraan mengenang masa 23 tahun yang lalu, saat kita bersama-sama menjadi siswa di SMAN-13 Surabaya, mulai dari cerita lucu, konyol, kocak bahkan cerita-2 yang mengharukan yang pernah kita alami bersama. Mengenang kenakalan terhadap guru, kenakalan terhadap sesama teman. Uch,,,, dalam suasana itu seakan kita kembali berseragam putih dan abu-2 dan berkumpul dikantin saat istirahat.

Acara dihadiri beberapa guru dan kepala sekolah, dengan diawali sambutan-sambutan yang nyaris kurang jelas terdengar karena berbaur suara-2 berisik teman-2 yang asyik berkangenan. Siapa,,itu, oh,, si A,,, wohw masih tampak muda ya,,,,,,dimana dia sekarang?, punya anak berapa?,,, si A dulukan pernah ngempesi roda motor pak “S” kan ?... Itulah sebagian kalimat-2 yang bermunculan disela-sela sambutan.

Hal yang sangat-sangat perlu diacungi jempol dalam acara ini, bahwa dalam pertemuan itu kita sepakat untuk kembali menghidupkan kebersamaan versi kedua. Memang kita telah lulus SMA tahun 1984/1985, tentunya kebersamaan versi kedua ini sangat berbeda dengan kebersamaan masa itu. Kita tidak lagi harus berbagi kue atau jajan seperti dulu atau pergi belajar ataupun pergi pertandingan olahraga lawan SMA lain bahkan main bareng seperti saat itu. Namun saat ini kita akan melakukan sesuatu yang mungkin lebih dari itu, dan tentunya ini butuh menyisihkan sedikit waktu ditengah keluarga demi kebersamaan ini, kita dituntut peduli terhadap sesama teman, peduli akan kelangsungan belajar mengajar di sekolah kita. Dan alhamdulilah, ternyata kita masih dibukakan hati kita oleh NYA untuk tetap menjaga “Silahturakhim”.
Hal-hal tehnis organisasi, kepengurusan, komunikasi dan lain-lain sudah disepakati dan tentunya akan ditindak lanjuti oleh teman-2 yang sudah ditunjuk dalam kepengurusan.

Kepedulian ini, aku katakan adalah bagian dari “Keberhasilan kita dalam hidup ini”, namun menyimak salah satu kalimat dalam sambutannya, Bapak Syaiful, mantan guru PSPB yang dulu terkenal “Nyeleneh” mengatakan bahwa : “Alhamdulillah 90% dari angkatan-I SMAN-13 Surabaya ini adalah orang berhasil. Astakhfirullah hal adzim, dalam hatiku bertanya kenapa harus cuma 90%, apakah itu yang dimaksud keberhasilan material ?
Kalaupun betul, sungguh tidak pernah terbayangkan bahwa bapak yang dulu dipercaya untuk menyampaikan ilmu kepada kita, ternyata masih diliputi pandangan yang kerdil dalam kehidupan ini. Ingin rasanya aku menjelaskan apa keberhasilan dalam hidup, saat itu.
Namun tak apalah mungkin bukan itu maksudnya atau memang kurang sempurna merangkai kata-kata sambutan saja.
Aku belum pernah mencuplik makna “berhasil dalam kehidupan ini” dari tokoh-tokoh religi, filosof ataupun tokoh sosial manapun, namun insyaallah ini muncul dari pikiranku yang malam ini aku bisa tuangkan dalam tulisan ini, dan insyaallah inipun aku juga tidak perlu merasa aku pertahankan bila ada suatu perbedaan dari apa yang ada dipikiran pembaca.

Keberhasilan dalam hidup, adalah aku ibaratkan suatu pohon atau tanaman. Apapun rasa buahnya, apapun bentuk bunganya, pohon atau tanaman yang mempunyai akar. Mereka menyerap sari makanan dari tanah, adalah bagai insan manusia menyerap ilmu walau memang kadang harus menyerap ditanah tandus dan berbatu namun dia wajib menyalurkan kepada batang, ranting dan daun. Dalam hal ini bagai insan manusia yang bisa menggunakan bekal ilmu yang sudah diserap. Selanjutnya tumbuhlah bunga ataupun buah. Bunga dan Buah dari suatu tanaman itulah “Keberhasilan”, namun perlu dingat tidak semua buah atau bunga dipandang nikmat oleh manusia karena rasa dan keindahannya. Namun sekali lagi itu adalah tetap “Buah dan Bunga” dari suatu proses hidup.

Jadi “Keberhasilan” menurut saya adalah bagai “Buah atau Bunga” apapun itu, yang relative hukumnya untuk dinikmati rasa dan keindahannya. Tidak bisa diukur bahwa buah selalu manis, bunga selalu yang berwarna merah atau jingga saja.
Buah atau bunga keberhasilan adalah mereka yang bisa memberikan rasa kenikmatan, keindahan dan kegunaan bagi mahluk lainnya apapun bentuk, rasa dan warnanya.

",,,,, jadi “Keberhasilan” tidak harus kaya bagai buah yang manis, bunga yang berwarna merah atau jingga ?!,,,,,,, ehmm bisa.
Dan bisa “Memberi” ,apakah itu “Keberhasilan dalam Kehidupan” ? Tentu !! namun yang bisa cuma orang tertentu !! Teman,,,marilah kita menjadi orang tertentu. Mari kita bagi apapun yang kita punya (materi, pikiran, tenaga, kepedulian) untuk sesama "

Kedepan “Ikatan Alumni SMAN-13 Surabaya” adalah diharapkan bagai kumpulan pohon dengan bermacam “Buah dan Bunga” yang bisa memberikan rasa dan keindahan untuk sesama.
Mari kita galang kepedulian untuk sesama,,, Insyaallah ALLAH SWT akan lebih menyayangi kita semua,,, Amin.

No comments: